ANALISIS KERAWANAN BANJIR DENGAN METODE SCORING, PEMBOBOTAN, DAN GEOMORPHIC FLOOD INDEX (GFI) PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI WAY SEKAMPUNG DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
ANALISIS KERAWANAN BANJIR DENGAN METODE SCORING, PEMBOBOTAN, DAN GEOMORPHIC FLOOD INDEX (GFI) PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI WAY SEKAMPUNG
DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
Dwina Rosa Panjaitan 119150054 Pembimbing Angga Jati Widiatama, S.T., M.T,.
ABSTRAK
Banjir merupakan peristiwa yang terjadi saat air sungai meluap dan menggenangi daerah datar di sekitarnya karena tidak mampu menampung volume air yang tinggi. Banjir di Lampung Timur cenderung terjadi karena tingginya intensitas curah hujan dan topografi yang berupa dataran. Situasi kritis pada (Daerah Aliran Sungai) DAS mengakibatkan bencana banjir berulang termasuk pada tanggal 30 Desember 2021 mengakibatkan terendamnya sekitar 150 rumah. Salah satu langkah yang dapat diambil untuk mengurangi potensi kerugian adalah penyusunan peta wilayah yang rawan terhadap banjir melalui Sistem Informasi Geografis. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan analisis parameter kelas kerawanan banjir (kemiringan lereng, ketinggian, curah hujan, jenis tanah, penggunaan lahan, dan kerapatan sungai), membuat peta persebaran tingkat kerawanan banjir, dan memberi penilaian Kawasan Rawan Bencana (KRB) banjir. Penelitian menggunakan data sekunder. Daerah penelitian yang terletak pada lajur Jambi – Palembang memiliki karakteristik fisiografi berupa dataran rendah, merupakan daerah pantai berbukit sampai datar. Daerah ini memiliki sratigrafi yang terdiri dari Formasi Lampung (QTl), Basal Sukadana (Qbs), Aluvium (Qa). Penelitian dilakukan dengan menghitung scoring dan pembobotan pada tiap-tiap parameter banjir juga metode GFI dengan pemrosesan indeks geomorphic dengan plugin QGIS. Kemudian dilakukan overlay dengan aplikasi SIG. Pada peta hasil overlay kemudian dilakukan klasifikasi dan analisis kelas kerawanan pada setiap daerah Analisis dilakukan dengan perangkat lunak QGIS dan ArcGIS. Analisis parametermenghasilkan peta kemiringan lereng, peta ketinggian, peta curah hujan, peta penggunaan lahan, peta jenis tanah, peta kerapatan sungai, peta DEM Fill, Peta arah aliran, peta akumulasi aliran, dan peta kejadian bencana banjir. Setiap peta parameter menggambarkan wilayah yang memilliki pengaruh terhadap tingkatan potensi kerawanan banjir. Hasil analisis dan overlay setiap parameter menunjukkan DAS Way Sekampung dibagi menjadi tiga kelas kerawanan dengan luas wilayah keseluruhan 789.816 Ha. DAS Way Sekampung terdiri dari 10 kecamatan. Pada hasil analsisis kedua metode ditemukan kesamaan daerah rawan banjir yang tinggi pada Kecamatan Pasir Sakti, Gunung Pelindung, dan Jabung.
Kata kunci : Banjir,GFI, Scoring, Peta Kerawanan, DAS Way Sekampung
URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2408020022
Keyword
Banjir,GFI, Scoring, Peta Kerawanan, DAS Way Sekam