ISOLASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER EKSTRAK ETIL ASETAT DARI KULIT BATANG TUMBUHAN Garcinia macrophylla Mart. (Clusiaceae) SEBAGAI ANTIBAKTERI
Penyakit infeksi merupakan jenis penyakit menular yang banyak diderita oleh penduduk di negara berkembang, termasuk Indonesia. Penyakit infeksi bakteri dapat diobati dengan antibiotik atau antimikroba. Namun, resistensi bakteri patogen terhadap antibiotik-antibiotik yang ditemukan telah menjadi masalah bagi dunia kesehatan. Garcinia macrophylla merupakan tumbuhan yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional. Penelitian ini berfokus kepada ekstrak etil asetat. Ekstrak etil asetat dilakukan identifikasi senyawa metabolit sekunder dengan uji fitokimia, mengisolasi senyawa metabolit sekunder dengan metode KCV, KKG, dan KLT, menentukan struktur kimia senyawa metabolit sekunder dengan metode spektroskopi serta menguji aktivitas antibakteri dengan metode Kirby & Bauer test terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Berdasarkan hasil uji fitokimia pada ekstrak etil asetat positif mengandung fenolik, flavonoid, saponin, dan terpenoid. Hasil uji aktivitas antibakteri pada Escherichia coli terhadap ekstrak etil asetat partisi ialah 10,03±1,62 (mm±SD) dengan kriteria kuat. Zona hambat pada bakteri Staphylococcus aureus terhadap ekstrak etil asetat partisi ialah 12,13±2,02 (mm±SD) dengan kriteria kuat. Ekstrak etil asetat dilakukan pemurnian sehingga didapatkan isolat murni (isolat A1.9). Analisis UV-Vis terdapat gugus karbonil (C=C-C=O) (λmaks 300 dan 354 nm) dan ikatan rangkap pada sistem aromatik (C=C) (λmaks 266 nm). Analisis FTIR isolat A1.9 terdapat bilangan gelombang 3427,51 cm-1 (OH); 2970,38 cm-1 dan 2924,09 cm-1 (C-H alifatik); 1739,79 cm-1, 1667,71 cm-1 dan 1631,78 cm-1 (C=O); 1442,75 cm-1 (C=C); 1328,95 cm-1 dan 1381,03 cm-1 (C-C) dan 1259,52 cm-1 (C-O) dan 790,81 cm-1 (C aromatik) yang diduga senyawa golongan santonoid (santon) jenis Caged Xanthone yaitu Gambogic acid. Hasil uji aktivitas antibakteri pada isolat A1.9 dengan konsentrasi 10 mg/mL, pada Escherichia coli memiliki zona hambat 11,03±0,49 (mm±SD) dengan kriteria sedang. Zona hambat pada bakteri Staphylococcus aureus ialah 20,93±0,55 (mm±SD) dengan kriteria kuat.
URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2408130032
Keyword
Garcinia macrophylla Clussiaceae Fitokimia Antibakteri Escherichia coli Staphylococcus aureus Caged Xanthone