(0721) 8030188    [email protected]   

Model DPSIR Fenomena Pertumbuhan Permukiman Wilayah Pesisir Kota Bandar Lampung


Peningkatan jumlah penduduk di Kota Bandar Lampung dapat mengakibatkan permukiman yang semakin padat dan tidak terkendali, salah satunya wilayah pesisir perkotaan. Pertumbuhan permukiman di wilayah pesisir ini cukup kompleks dikarenakan melibatkan banyak aspek dan stakeholder terkait. Sehingga, diperlukan suatu pendekatan yang bisa menstrukturkan permasalahan lingkungan yang komprehensif. Pendekatan yang digunakan berupa Driver Pressure State Impact Response (DPSIR). Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara bersama informan kunci, dan dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif, analisis konten, dan analisis spasial. Hasil analisis menunjukkan bahwa semakin banyaknya pembangunan rumah menyebabkan kondisi permukiman di wilayah pesisir semakin padat dan kondisi pengelolaan sampah dan air limbah menjadi tidak terkendali. Selain itu, banyak masyarakat yang melakukan reklamasi dari tumpukan sampah dan batu karang sebagai fondasi untuk membangun rumah. Permasalahan kerusakan lingkungan yang menjadi ancaman kelestarian dan keberlanjutan lingkungan sumber daya pesisir berupa pencemaran, degradasi lingkungan dan keanekaragaman hayati, over eksploitasi sumber daya alam, perubahan kondisi pesisir, peralihfungsian lahan untuk pembangunan lainnya, serta bencana alam. Selain kerusakan lingkungan, dampak negatif pada kesehatan juga dirasakan oleh masyarakat di wilayah pesisir. Sehingga, permasalahan yang terjadi dikarenakan pertumbuhan permukiman wilayah pesisir tersebut memunculkan banyaknya upaya penanganan. Upaya penanganan berupa kebijakan pemerintah maupun tindakan mandiri yang dilakukan oleh masyarakat.

URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2409030023

Keyword
Settlement Growth Coastal Area Bandar Lampung DPSIR