Model DPSIR Fenomena Pertumbuhan Permukiman Wilayah Pesisir Kota Bandar Lampung
Peningkatan jumlah penduduk di Kota Bandar Lampung dapat mengakibatkan
permukiman yang semakin padat dan tidak terkendali, salah satunya wilayah pesisir
perkotaan. Pertumbuhan permukiman di wilayah pesisir ini cukup kompleks dikarenakan
melibatkan banyak aspek dan stakeholder terkait. Sehingga, diperlukan suatu pendekatan
yang bisa menstrukturkan permasalahan lingkungan yang komprehensif. Pendekatan yang
digunakan berupa Driver Pressure State Impact Response (DPSIR). Data dikumpulkan
melalui observasi dan wawancara bersama informan kunci, dan dianalisis menggunakan
metode analisis deskriptif, analisis konten, dan analisis spasial. Hasil analisis menunjukkan
bahwa semakin banyaknya pembangunan rumah menyebabkan kondisi permukiman di
wilayah pesisir semakin padat dan kondisi pengelolaan sampah dan air limbah menjadi
tidak terkendali. Selain itu, banyak masyarakat yang melakukan reklamasi dari tumpukan
sampah dan batu karang sebagai fondasi untuk membangun rumah. Permasalahan
kerusakan lingkungan yang menjadi ancaman kelestarian dan keberlanjutan lingkungan
sumber daya pesisir berupa pencemaran, degradasi lingkungan dan keanekaragaman
hayati, over eksploitasi sumber daya alam, perubahan kondisi pesisir, peralihfungsian lahan
untuk pembangunan lainnya, serta bencana alam. Selain kerusakan lingkungan, dampak
negatif pada kesehatan juga dirasakan oleh masyarakat di wilayah pesisir. Sehingga,
permasalahan yang terjadi dikarenakan pertumbuhan permukiman wilayah pesisir tersebut
memunculkan banyaknya upaya penanganan. Upaya penanganan berupa kebijakan
pemerintah maupun tindakan mandiri yang dilakukan oleh masyarakat.
URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2409030023
Keyword
Settlement Growth Coastal Area Bandar Lampung DPSIR