(0721) 8030188    [email protected]   

STOK KARBON PADA SEDIMEN BERDASARKAN KERAPATAN LAMUN PERAIRAN DESA SIDODADI, LAMPUNG


Karbon termasuk senyawa alami yang ada di alam dan menyusun bahan alami yang juga menyusun makhluk hidup. Karbon mempunyai cara tersendiri terbentuk di alam dan berasal dari udara sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan fotosintesis tumbuhan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kandungan karbon dioksida, baik di atmosfer maupun di laut adalah dengan melibatkan vegetasi di laut dan darat untuk mengasimilasi dan menyimpan karbon. Vegetasi lamun menambah kapasitas karbon yang dimulai dari siklus fotosintesis dan disimpan sebagai biomassa. Kandungan karbon organik yang tersimpan dalam sedimen dipengaruhi oleh ukuran butir sedimen dan akan berdampak pada kapasitas karbon organik dalam sedimen di lingkungan laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kerapatan, tutupan lamun dan stok karbon pada sedimen lamun. Prosedur penelitian ini meliputi pengambilan sampel, pengeringan, pembakaran dan penimbangan. Hasil penelitian ini menunjukkan kerapatan lamun tertinggi terdapat pada stasiun satu dengan nilai kerapatan 37.70 ind/m2, kemudian stasiun dua dengan nilai kerapatan 24.36 ind/m2, dan kerapatan lamun terendah terdapat pada stasiun tiga dengan nilai 15.52 ind/m2. Tutupan lamun tertinggi terdapat pada stasiun satu dengan nilai 71.97%, disusul dengan stasiun dua dengan nilai 27.42%, dan terendah yaitu stasiun tiga dengan nilai 24.27%. Stok karbon pada stasiun satu yaitu 19.83 T C/ha, stasiun dua yaitu 27.68 T C/ha dan stasiun tiga yaitu 11.51 T C/ha. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa kerapatan lamun tidak berpengaruh terhadap stok karbon. Hal ini dikarenakan nilai R2 pada regresi kerapatan dengan stok karbon relatif kecil.

URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2409060051

Keyword
Karbon Lamun Sedimen Biomassa Kerapatan