(0721) 8030188    [email protected]   

Identifikasi Banjir dengan Menggunakan Metode Depth Area Duration (DAD) (Studi Kasus : Kota Bandar Lampung)


Indonesia merupakan negara yang sangat rawan akan bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, tanah longsor, banjir dan angin puting beliung. Menurut data yang dihimpun dari seluruh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tercatat bahwa bencana banjir merupakan bencana yang paling sering terjadi. Pada tahun 2017 tercatat bahwa kejadian bencana banjir di Indonesia sebanyak 979 kejadian. Kemudian pada tahun 2018 kejadian bencana banjir yang terjadi di Indonesia sebanyak 506 kejadian. Lalu, pada tahun 2019 kejadian bencana banjir yang terjadi di Indonesia sebanyak 784 kejadian. Kota Bandar Lampung merupakan salah satu daerah yang termasuk dalam kategori rawan banjir. Bencana alami ini selalu terjadi setiap tahun ketika memasuki musim penghujan. Sepanjang tahun 2010 hingga tahun 2019, telah terjadi 14 kali kejadian bencana banjir di Kota Bandar Lampung. Oleh sebab itu, diperlukan hasil proyeksi curah hujan yang berkaitan dengan potensi banjir di Kota Bandar Lampung dengan menggunakan metode Depth Area Duration (DAD). Metode DAD dapat menghasilkan sebuah peta proyeksi curah hujan dan kurva untuk menganalisis curah hujan suatu daerah yang terdampak banjir. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah kejadian banjir yang terjadi di Kota Bandar Lampung disebabkan oleh luapan air Sungai Way Belau Kuripan atau karena tingginya intensitas curah hujan yang mengguyur Kota Bandar Lampung. Kejadian banjir pada tahun 2017 dan 2018 yang menimpa Kota Bandar Lampung diakibatkan oleh meluapnya air sungai karena Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Way Belau Kuripan saat itu adalah 1.938 m dan 1.919 m dengan nilai intensitas curah hujan 299 mm/bulan dan 299 mm/bulan dan masuk ke dalam klasifikasi hujan sedang. Namun, kejadian banjir yang terjadi pada tahun 2019 di Kota Bandar Lampung disebabkan oleh tingginya curah hujan karena ketinggian Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Way Belau Kuripan hanya setinggi 0.468 m, dengan nilai curah hujan sebesar 429 mm/bulan dan masuk ke dalam klasifikasi hujan tinggi.

URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2409150006

Keyword
Banjir Curah Hujan Depth Area Duration Tinggi Muka Air