(0721) 8030188    [email protected]   

“Identifikasi Sistem Panas Bumi Daerah “X” Berdasarkan Pemodelan 2D Data Magnetotellurik


Sistem panas bumi pada Daerah “X” merupakan sistem panas bumi non-vulkanik tipe radiogenik yang bersumber dari penyusun batuan granit berupa unsur uranium, torium, dan titanium. Salah satu metode geofisika yang digunakan untuk mengidentifikasi sistem panas bumi yaitu metode magnetotellurik (MT). Dalam pemodelan MT diperlukann analisis data menggunakan tensor fase untuk mengetahui dimensionalitas dan arah geoelectrical strike di daerah penelitian selanjutnya dilakukan pemodelan 2D untuk mengidentifikasi sistem panas bumi di bawah permukaan. Berdasarkan analisis tensor fase memiliki arah geoelectrical strike N10°E (barat daya-timur laut), dengan dimensionalitas didominanasi oleh medium 2D. Hasil pemodelan 2D menunjukkan bahwa terdapat reservoir yang diduga sebagai aluvium dengaan nilai resistivitas 5 – 350 Ωm pada kedalaman 7000 – 14000 meter, terdapat lapisan batuan granit yang mengalami intrusi diduga sebagai caprock dengan nilai resistivitas 1000 -5000 Ωm. Patahan yang memotong lintasan 1 diindikasi sebagai jalur migrasi bagi fluida untuk muncul ke permukaan, sehingga terdapat manifestasi mata air panas di daerah penelitian. Lintasan 2 terdapat lapisan aluvium pada kedalaman 0 – 3000 meter, pada lapisan batuan granit diindikasi pada kedalaman 3000 – 15000 meter, dan terdapatnya patahan diantara stasiun pengukuran MT06 dan MT07.

URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2409230100

Keyword
magnetotellurik tensor fase geoelectrical strike sistem panas bumi