IDENTIFIKASI ZONA DAN SEBARAN AKUIFER AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER DI WILAYAH BOGOR TIMUR
Kabupaten Bogor bagian timur terletak pada tanah yang didominasi oleh litologi batuan tuf apung dan endapan sedimen yang biasanya terdapat potensi air tanah. Akan tetapi kurangnya persediaan air terutama pada saat musim kemarau yang disebabkan kurangnya informasi mengenai lokasi dimana terdapatnya zona akuifer air tanah menjadi alasan dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi keberadaan akuifer. Dalam penelitian ini digunakan metode geolistrik resistivitas 2D konfigurasi Wenner-Schlumberger. Penelitian ini menggunakan 10 lintasan geolistrik yang mana 4 lintasan dengan panjang lintasan 940 meter menggunakan 48 elektroda dan spasi antar elektroda 20 meter, lalu 6 lintasan dengan panjang lintasan 710 meter menggunakan 72 elektroda dan spasi antar elektroda 10 meter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan geologi bawah permukaan daerah penelitian kemudian diinterpretasi keberadaan akuifernya berdasarkan model nilai resistivitas bawah permukaan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai resistivitas batuan yaitu batuan lempung atau lempung tufan memiliki resistivitas kurang dari 8 Ωm, resistivitas antara 2 – 16 Ωm merupakan batuan lanau pasiran, resistivitas antara 8 – 16 Ωm merupakan batuan lempung pasiran, resistivitas lebih dari 16,1 Ωm merupakan batuan pasir, resistivitas antara 16 – 35 Ωm merupakan batuan tufa pasiran, resistivitas lebih dari 16 Ωm merupakan batuan batupasir pada formasi jatiluhur, dan resistivitas lebih dari 35 Ωm merupakan batuan breksi vulkanik. Zona kedalaman yang diidentifikasi sebagai akuifer memiliki kedalaman rata-rata 2,5 – 57 meter pada setiap lintasan.
URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2409240059
Keyword
Akuifer Geolistrik Resistivitas Wenner-Schlumberger