Analisis Kebutuhan Air Irigasi Menggunakan Software Cropwat 8.0 (Studi Kasus : Daerah Irigasi Sekampung Batanghari)
Daerah Irigasi Sekampung Batanghari memiliki luas potensial sebesar 9.634 hektare. Sumber airnya berasal dari Bendung Argoguruh yang dibangun pada tahun 1935. Kurangnya pasokan air irigasi menyebabkan petani khususnya pada daerah yang berada pada ujung-ujung aliran irigasi memilih menanam palawija atau memberakan lahan. Penggunaan software seperti Cropwat 8.0 perlu dilakukan agar proses perhitungan lebih efisien serta hasil yang lebih maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan air irigasi, pola tanam, serta jadwal pemberian air irigasi. Data yang dipakai dalam penelitian ini antara lain adalah data curah hujan, debit bendung, dan klimatologi yang mencakup Daerah Irigasi Sekampung Batanghari, masing-masing selama 10 (sepuluh) tahun terakhir. Analisis yang dilakukan yaitu menghitung debit andalan bendung, curah hujan efektif, evapotranspirasi potensial, kebutuhan air tanaman, pola tanam, skema pemberian air irigasi, dan menganalisis keseimbangan air. Pola tanam yang digunakan adalah Padi-Padi-Palawija degan jagung sebagai palawija. Nilai ketersediaan air yaitu curah hujan dan dan debit andalan paling besar pada bulan Februari berturut-turut yaitu 9,31 m3/s dan 46,77 m3/s, sedangkan nilai kebutuhan air paling besar pada bulan Desember 5,42 m3/s. Skema pemberian air irigasi pada tanaman padi dilakukan terus menerus dengan debit air 5 mm/hari, sedangkan untuk jagung diberikan ketika lahan mengalami deplesi kritis, kemudian diberikan air sampai dengan kondisi tanah mencapai kapasitas lapang. Ketersediaan air dinyatakan cukup setelah melakukan analisis kebutuhan air pada musim tanam I yaitu padi seluas 100
URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2410010110
Keyword
Kebutuhan air Pola tanam Cropwat water requirements cropping patterns