(0721) 8030188    [email protected]   

Pemodelan Bangunan Untuk Penentuan Klasifikasi Taxonomy Dan Penilaian Exposure Sebagai Salah Satu Parameter Perhitungan Risiko Bencana (Studi Kasus Rumah Tinggal)


Provinsi Lampung, dengan kondisi geografis yang kompleks sangat rentan terhadap bencana gempa bumi. Salah satu dampak yang paling terasa adalah kerusakan pada bangunan rumah tinggal. Penilaian risiko yang lebih mendalam, sehingga diperlukan untuk mendapatkan estimasi yang lebih baik mengenai kerentanan bangunan terhadap gempa bumi. Penilaian risiko yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pengklasifikasian bangunan menggunakan taxonomy yang dikembangkan oleh Global Earthquake Model dan penentuan nilai exposure pada bangunan. Nilai exposure bangunan dihitung dengan mempertimbangkan luas bangunan, jumlah lantai dan Standar Harga Satuan Tertinggi (SHST) yang sesuai pada tiap daerah. Proses ini menggunakan model Building Information Modelling (BIM) yang dibangun berdasarkan data point cloud yang digunakan untuk menentukan nilai exposure dan pengklasifikasian taxonomy Global Earthquake Model. Data point cloud ini berperan penting sebagai acuan dalam membangun model BIM yang akurat. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan terdapat 9 pengklasifikasian berdasarkan taxonomy GEM antara lain, bahan material bangunan berupa batu bata dilapisi semen (MCF+MOC), bentuk bangunan yang tidak beraturan (PLFP), atap berbentuk segitiga (RSH2), ketinggian bangunan 6 m dari permukaan tanah hingga atap (HFEX:6), serta jenis bangunan yaitu rumah tinggal satu lantai (HEX;1). Selain itu, informasi lain yang didapatkan dari model BIM yaitu bangunan ini memiliki luas 61,0554 m² dengan nilai eksposur sebesar Rp 329.699.160. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi penting terhadap pemahaman risiko kerusakan bangunan akibat gempa bumi.

URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2412060001

Keyword
Bencana Risiko Nilai Exposure Taxonomy