(0721) 8030188    [email protected]   

STUDI PHYTOMINING MINERAL KRITIS TEMBAGA (Cu) DAN BESI (Fe) DARI TANAH TERCEMAR MENGGUNAKAN BUNGA MATAHARI (HELIANTHUS ANNUUS L.)


Pencemaran tanah akibat industri pertambangan seringkali mengandung mineral – mineral kritis seperti tembaga (Cu) dan besi (Fe). Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk memperoleh mineral kritis pada tanah yang berkadar rendah yaitu dengan metode phytomining. Phytomining merupakan metode penambangan alternatif dari pertambangan konvensional dalam kadar rendah yang menimbulkan dampak baik bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan proses remediasi sekaligus recovery tanah tercemar Fe dan Cu menggunakan tanaman bunga matahari dengan metode phytomining. Tahapan proses phytomining meliputi proses fitoremediasi selama 28 hari oleh tanaman bunga matahari, setelah itu tanaman bunga matahari dipanen dan di uji kadar Fe dan Cu pada bagian akar dan batang tanaman, selanjutnya proses recovery Fe dan Cu pada tanaman bunga matahari menggunakan larutan H2SO4 dengan metode leaching. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa bunga matahari mampu dalam menurunkan konsentrasi Fe dan Cu pada tanah selama 28 hari dengan konsentrasi awal 364 ppm menjadi 202 ppm pada Fe, dan 155 ppm menjadi 67 ppm pada Cu. Konsentrasi yang terserap pada akar dan batang bunga matahari sebesar 166 ppm dan 73 ppm untuk Fe sedangkan untuk Cu sebesar 111 ppm dan 98 ppm. Pada proses recovery Fe dan Cu pada bagian akar dan batang tanaman menggunakan larutan H2SO4 diperoleh nilai recovery sebesar 65,53

URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2412200033

Keyword
Mineral Kritis Phytomining Bunga Matahari Recovery