STUDI PHYTOMINING MINERAL KRITIS TEMBAGA (Cu)
DAN BESI (Fe) DARI TANAH TERCEMAR MENGGUNAKAN
BUNGA MATAHARI (HELIANTHUS ANNUUS L.)
Pencemaran tanah akibat industri pertambangan seringkali mengandung mineral –
mineral kritis seperti tembaga (Cu) dan besi (Fe). Salah satu upaya yang bisa
dilakukan untuk memperoleh mineral kritis pada tanah yang berkadar rendah yaitu
dengan metode phytomining. Phytomining merupakan metode penambangan
alternatif dari pertambangan konvensional dalam kadar rendah yang
menimbulkan dampak baik bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk
melakukan proses remediasi sekaligus recovery tanah tercemar Fe dan Cu
menggunakan tanaman bunga matahari dengan metode phytomining. Tahapan
proses phytomining meliputi proses fitoremediasi selama 28 hari oleh tanaman
bunga matahari, setelah itu tanaman bunga matahari dipanen dan di uji kadar Fe
dan Cu pada bagian akar dan batang tanaman, selanjutnya proses recovery Fe dan
Cu pada tanaman bunga matahari menggunakan larutan H2SO4 dengan metode
leaching. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa bunga matahari mampu dalam
menurunkan konsentrasi Fe dan Cu pada tanah selama 28 hari dengan konsentrasi
awal 364 ppm menjadi 202 ppm pada Fe, dan 155 ppm menjadi 67 ppm pada Cu.
Konsentrasi yang terserap pada akar dan batang bunga matahari sebesar 166 ppm
dan 73 ppm untuk Fe sedangkan untuk Cu sebesar 111 ppm dan 98 ppm. Pada
proses recovery Fe dan Cu pada bagian akar dan batang tanaman menggunakan
larutan H2SO4 diperoleh nilai recovery sebesar 65,53
URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2412200033
Keyword
Mineral Kritis Phytomining Bunga Matahari Recovery