Penerapan Analogi Topografi Sumatera pada Perancangan Pusat Kesenian dan Kebudayaan Sumatera
Pulau Sumatera merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia yang memiliki keindahan dan kekayaan alam yang luar biasa. Seni dan budaya yang ada pada umumnya merupakan bentuk penggambaran terhadap keindahan dan kekayaan alam Pulau Sumatera. Pusat Kesenian dan Kebudayaan Sumatera merupakan sebuah konsep yang terinsipirasi dari keindahan alam dan kekayaan budaya pulau Sumatera. Dengan menghadirkan identitas yang kuat terhadap keindahan alam Sumatera, proyek ini bertujuan menjadi sebuah fasilitas guna mengapresiasi, menampilkan, dan memelihara berbagai macam seni dan budaya yang ada di pulau Sumatera. Dalam perancangan ini, elemen-elemen topografi khas Sumatera, seperti pegunungan, dataran, dan sungai, diintegrasikan untuk menciptakan ruang yang harmonis dan fungsional. Adapun penerapan konsep analogi topografi pulau Sumatera diterapkan dalam: (1) olah bentuk gubahan massa bangunann yang menyerupakan dengan bentuk gunung, (2) penghadiran fitur air dan vegetasi pada lahan dan bangunan. Hasil desain terdiri dari 4 massa bangunan yang dengan menyediakan fasilitas seperti ruang pameran (Galeria), gedung pertunjukkan (Performing Arts Hall), workshop (Collaborative Space), dan gedung utama (Knowledge Hub) yang adaptif terhadap kondisi lahan. Serta terdapat beberapa fasilitas ruang luar yang dapat menunjang event seni dan budaya outdoor seperti Open Stage, ruang interaktif, dan taman hijau. Olahan konsep bentuk transformasi gunung diterapkan pada bangunan Knowledge Hub, Collaborative Space, dan Galeria. Implementasi fitur aliran air diterapkan di bagian lanskap dan perumpamaan air terjun pada bentuk secondary skin kayu disetiap fasad bangunan. Fitur vegetasi diterapkan di sekeliling lanskap dan dalam bentuk secondary skin pada bangunan Collaborative Space dan Knowledge Hub.
URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2412240008
Keyword
Analogi Pusat Kesenian dan Kebudayaan Topografi Pulau Sumatera