Fabrikasi dan Evaluasi Transdermal Patch Kombinasi Kitosan dan Ekstrak
Kulit Pisang Kepok (Musa acuminata) Sebagai Wound Dressing
Untuk Luka Terbuka
View/Open
Author
Eva Alviana,
Advisor
Marsudi Siburian, S.Si., M.Biotech., Dwi Marlina Syukri, S.Si., M.BSc., Ph.D, Endah, S.Pd., M.Biotech.,
Koleksi
Teknik Biomedis
Publisher
Buah pisang kepok merupakan tanaman buah asli Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Tanaman pisang menjadi salah satu komoditas unggulan di Provinsi Lampung dan menduduki peringkat ketiga sebagai komoditas pertanian utama. Namun, kulit pisang sering kali tidak dimanfaatkan dan hanya menjadi limbah. Penelitian ini bertujuan untuk memfabrikasi, mengevaluasi dan menguji aktivitas antibakteri sediaan patch yang difabrikasi dari limbah kulit pisang kepok (Musa acuminata) yang diketahui mengandung senyawa aktif seperti alkaloid, flavonoid, tannin, dan saponin. Evaluasi difokuskan pada efektivitas transdermal patch dalam menghambat pertumbuhan bakteri Gram negatif, khususnya Pseudomonas aeruginosa dan Acinetobacter baumannii, yang dikenal sebagai bakteri penyebab infeksi pada luka. Pengujian fisik patch mencakup uji organoleptis, keseragaman bobot dengan hasil antara 0,231-0,407 g, ketebalan 0,17-0,18 mm, dan pH antara 5,47-5,83. Uji lipat menunjukkan bahwa patchdapat dilipat lebih dari 300 kali
tanpa mengalami kerusakan. Pengamatan permukaan patch dilakukan menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM), sementara uji antibakteri menunjukkan zona hambat dengan diameter 16,5 mm untuk bakteri Pseudomonas aeruginosa dan 22,5 mm untuk bakteri Acinetobacter Baumanni, yang tergolong dalam kategori kuat hingga sangat kuat. Berdasarkan hasil uji fisik dan aktivitas antibakteri, Transdermal patch ini memiliki potensi yang baik untuk menghambat pertumbuhan bakteri pada luka.
URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2501140011
Keyword
Transdermal patch Kulit pisang kepok Aktivitas antibakteri Kitosan Wound dressing