ANALISIS KEGAGALAN REL KERETA API BABARANJANG PADA
TITIK SAMBUNGAN LAS TERMIT
(Studi Kasus Lintas Tarahan Km 06+143 – Tanjung Karang Km 16+230)
Rel kereta api memiliki peran yang sangat penting dalam moda transportasi kereta api,
dan gangguan yang terjadi pada rel dapat mengakibatkan masalah serius dalam sistem
operasi, pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kerusakan atau kegagalan pada
titik sambungan las termit rel kereta api tipe rel R.54 dengan menggunakan metode survei
lapangan dan juga pengujian laboratorium berupa pengujian fractography, struktur mikro,
serta uji kekerasan. Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya jumlah kapasitas
angkutan lintas yang sangat besar yaitu 81 juta ton/tahun dan juga diperburuk dengan
hasil pengelasan yang kurang sempurna sehingga mengakibatkannya rel menjadi patah.
Hasil pengujian di laboratorium menunjukan pola patahan macroscopik dan juga porosity
yang sangat mencolok pada ketiga sample rel tipe R.54 rel ini juga mengalami sifat getas
(brittle fracture) yang diakibatkan oleh faktor pengelasan termit itu sendiri, setelah
dilakukannya pengujian kekerasan didapatkan hasil pada daerah base metal sebesar
192,07 HB, sedangkan pada daerah HAZ sebesar 222,31 HB dan pada weld metal sebesar
337,33 HB. Maka kesimpulan yang dapat diambil bahwa terjadinya rel patah diakibatkan
oleh pengaplikasian pengelasan yang kurang memperhatikan standar operasional
prosedur yang telah ditetapkan dan juga karena passing tonnage yang sangat tinggi pada
wilayah kerja DIVRE IV Tanjung Karang sehingga sering terjadinya rel patah.
URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2501200007
Keyword
Rel sambungan las termit struktur rel makro dan mikro uji kekerasan