(0721) 8030188    [email protected]   

Studi Perencanaan Bangunan Pelindung Pantai Groin Sebagai Upaya Penanganan Abrasi (Studi Kasus: Pantai Desa Karya Tani, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung)


Pantai adalah daratan pesisir laut yang dan rentan akan perubahan garis pantai. Berdasarkan pengamatan mandiri yang dilakukan dengan Citra Satelit Landsat Google Earth, ditemukan perubahan pada garis pantai berupa abrasi di sepanjang lokasi studi, yaitu Desa Karya Tani. Hasil penelitian di tahun 2022 menyatakan bahwa perubahan garis pantai di Kecamatan Labuhan Maringgai mengalami pergerakan sedimen jenis angkutan sedimen sejajar pantai. Menurut Standar Perencanaan Bangunan Pelindung Pantai oleh Kementerian PUPR no.07/SEM/2010, bangunan pelindung pantai yang berfungsi menstabilkan bentang pantai sebagai pengarah arus angkutan sedimen sejajar pantai adalah bangunan groin. Dalam perencanaannya, groin memerlukan data kecepatan angin yang diunduh dari laman C3S, data pasang surut, dan peta batimetri. Data yang didapat kemudian diolah dengan menggunakan beberapa metode analisis dan perhitungan yaitu, prediksi gelombang (hindcasting), analisis pasang surut metode admiralty, distribusi probabilitas, hingga deformasi gelombang. Groin bertipe I dibangun satu seri dengan posisi tegak lurus terhadap garis pantai sepanjang 969 m. Dari analisis dan perhitungan dengan metode-metode tersebut menghasilkan data tinggi gelombang periode ulang 50 tahun sebesar 1,42 m. Nilai Higher High Water Level (HHWL) sebesar 0,5 m, wave set-up sebesar 0,02 m, dan sea level rise sebesar 0,41 m. Dengan demikian, tinggi design water level berkisar antara 0,91 m sampai dengan 1,07 m. Berdasarkan hasil analisis dengan periode rencana selama 50 tahun, elevasi bangunan tertinggi sebesar 2,5 m dengan kemiringan 1:2. Lebar puncak bangunan sebesar 2 m untuk setiap STA dan lapisan, tebal lapis pertama sebesar 1,3 m, diameter tetrapod sebesar 0,27 m dengan berat 0,5 ton untuk material keseluruhan bangunan.

URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2502110094

Keyword
admiralty gelombang hindcasting tetrapod pasang