PENGUKURAN AWAL GNSS METODE STATIK DIFERENSIAL MODA RADIAL DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN PESAWARAN DAN LAMPUNG SELATAN UNTUK MONITORING LAND SUBSIDENCE
View/Open
Author
M., Qolbi Damarjati
Advisor
Meraty Ramadhini, S.S.T., M.T., Ongky Anggara, S.T., M.T., Satrio Muhammad Alif, S.T., M.T,
Koleksi
Teknik Geomatika
Publisher
Fenomena Land Subsidence telah terjadi di berbagai kota besar di Indonesia. Land Subsidence dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur, memperburuk banjir rob, dan kerusakan lingkungan terutama di daerah pesisir seperti Lampung Selatan dan Pesawaran. Kondisi ini memerlukan perhatian serius sehingga perlu dilakukan pengukuran awal menggunakan metode GNSS guna memantau pergerakan tanah di lokasi penelitian dalam jangka panjang dan melakukan pemasangan titik kontrol pengamatan baru dikarenakan masih minimnya titik kontrol di wilayah penelitian. Penelitian ini bertujuan menganalisis kualitas data GNSS sebagai data pengukuran awal untuk monitoring land subsidence, mengetahui besaran selisih hasil koordinat pengolahan dan menganalisis perbedaan hasil pengolahan data GNSS antara Bernese GNSS software berbasis manual dan software Bernese online berbasis web pada layanan AUSPOS, dari segi selisih koordinat maupun nilai RMSE, guna mendukung pemantauan land subsidence di wilayah pesisir.
Dilakukan pengumpulan data primer dan data sekunder, dimana data primer diperoleh dari hasil pengukuran GNSS di daerah pesisir Lampung Selatan dan Pesawaran. Data yang diperoleh diolah menggunakan dua metode pengolahan GNSS yaitu menggunakan Bernese GNSS software berbasis manual dan software Bernese online berbasis web pada layanan AUSPOS. Pengolahan dilakukan secara baseline per baseline melalui beberapa tahap koreksi. Hasil pengolahan dari kedua metode dilakukan perbandingan nilai RMSE dan nilai selisih yang diperoleh dari kedua metode.
Hasil penelitian ini menunjukkan hasil pengolahan data GNSS antara Bernese GNSS software berbasis manual dan software Bernese online berbasis web pada layanan AUSPOS, dengan selisih koordinat terbesar pada komponen Y dan tinggi orthometrik, terutama di titik KLDQ yang mencapai lebih dari 1,5 meter. Perbedaan ini dipengaruhi oleh model geoid, kualitas data, dan parameterpengolahan. Pengolahan dengan Bernese GNSS software berbasis manual menghasilkan nilai RMSE yang lebih kecil dari software Bernese online berbasis web pada layanan AUSPOS, terutama pada komponen vertikal (Z). Nilai RMSE maksimum untuk Bernese GNSS software berbasis manual adalah 0,9 mm, jauh lebih rendah dari yang dihasilkan oleh software Bernese online berbasis web pada layanan AUSPOS yang mencapai 49 mm. Perbedaan ini terjadi karena adanya perbedaan dalam strategi pengolahan data yang terutama pada penggunaan titik IGS sebagai titik ikat.
URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2502210001
Keyword
Bernese GNSS software berbasis manual GNSS IGS Land Subsidence Layanan AUSPOS RMSE