(0721) 8030188    [email protected]   

EVALUASI BATUAN INDUK DAN BURIAL HISTORY BERDASARKAN PEMODELAN 1D PADA SUMUR RATU-1 DAN UMPU-1 DI SUB-CEKUNGAN BANDAR JAYA, CEKUNGAN SUMATRA SELATAN


Meningkatnya kebutuhan energi global minyak dan gas bumi hingga ke tahun 2050 mengartikan bahwa minyak dan gas bumi merupakan sumber energi penting bagi pertumbuhan industri sedangkan produksi migas diperkirakan akan menurun sebesar 5%. Salah satu cara untuk mengetahui potensi sumber hidrokarbon dalam eksplorasi adalah analisis geokimia batuan induk. Cekungan Sumatra Selatan merupakan salah satu cekungan yang telah terbukti sebagai penghasil minyak dan gas bumi di Indonesia. Penelitian ini dilakukan di Cekungan Sumatra Selatan, Sub-Cekungan Bandar Jaya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi geokimia batuan induk meliputi tipe, kekayaan, dan kematangan pada sumur Ratu-1 dan Umpu-1 serta merekonstruksi burial history dan thermal history pada Sumur Ratu-1 dan Sumur Umpu-1. Untuk mengetahui kematangan, penelitian ini menggunakan pemodelan 1D dengan software Petromod 2019. Data yang digunakan berupa data stratigrafi, biostratigrafi, data geokimia (data TOC, rock eval, GC/gas chromatography) dan data LAS yang berisi nilai nilai bottom hole temperature (BHT). Hasil penelitian evaluasi batuan induk pada sumur Ratu-1, formasi yang berpotensi sebagai batuan induk adalah Formasi Talangakar dan Formasi Lemat. Sedangkan sumur Umpu-1, formasi yang berpotensi sebagai batuan induk adalah Formasi Talangakar. Batuan induk pada Sumur Ratu-1 dan Umpu-1 menunjukkan asal material organik campuran tumbuhan tingkat tinggi dan alga. Potensi batuan induk di sumur Ratu-1 dikategorikan buruk-cukup sedangkan di sumur Umpu-1 buruk. Hasil pemodelan burial history 1D Sumur Ratu-1 memiliki nilai kedalaman 2350m sedangkan sumur Umpu-1 memiliki nilai kedalaman 2391m yang mulai diendapkan pada umur Eosen awal hingga Miosen akhir. Berdasarkan dari nilai pantulan vitrinit kedua sumur ini memiliki nilai <0,6% yang dikategorikan belum matang (immature). Berdasarkan thermal history sumur Ratu-1 dan Umpu-1 belum ada yang matang. Sumur Ratu-1 dan Umpu-1 bersifat immature atau batuannya belum menghasilkan migas karena kedua sumur di bor pada tepi cekungan dan relatif dangkal.

URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2505180015

Keyword
Batuan Induk Burial History Geokimia Sub-Cekungan Bandar Jaya