ANALISIS WILAYAH POTENSI DAN ALTERNATIF TEKNOLOGI BUATAN UNTUK PENGISIAN ULANG AIR TANAH DI DAERAH KHUSUS JAKARTA
Penurunan permukaan tanah akibat eksploitasi air tanah menjadi penyebab intrusi air laut dan perluasan genangan banjir saat musim penghujan merupakan permasalahan lingkungan yang serius Daerah Khusus Jakarta. Oleh karena itu diperlukan alternatif penyelesaian yang dapat mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut salah satunya dengan menganalisis wilayah yang berpotensi menjadi pengisian ulang air tanah beserta teknologi resapan buatan yang sesuai. Penelitian ini menggunakan pendekatan sistem informasi geografis dengan metode overlay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar Daerah Khusus Jakarta tersusun atas jenis tanah lempung sebesar 371,72 km², geologi kipas aluvial sebesar 281,82 km², tutupan lahan terbesar yaitu pemukiman dan lahan terbangun sebesar 546,73 km². Selain itu besar wilayah degan rata-rata curah hujan 1000 hingga 2000 mm/tahun sebesar 409,49 km², kemiringan 15% hingga 20% sebesar 478,11 km², dan kerapatan drainase <2 km/km² sebesar 525,69 km². Daerah Khusus Jakarta memiliki area yang berpotensi pengisian ulang air tanah dengan kondisi baik sebesar 1,46 km², normal alami sebesar 44,52 km², mulai kritis sebesar 164,57 km², cukup kritis sebesar 382,46 km², dan kritis sebesar 48,73 km². Alternatif teknologi pengisian ulang air tanah diberikan kepada area kondisi mulai kritis, cukup kritis, dan kritis dengan pertimbangan utamanya aspek tata guna lahan dan curah hujan yakni opsi Teknologi B atau injection well, infiltration trench, rain garden, sigma tank,biopori/rooter system karena sebagian besar tutupan lahan wilayah ini merupakan pemukiman dan lahan terbangun.
URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2505250022
Keyword
Eksploitasi Air tanah Pengisian Ulang Air Tanah Teknologi Resapan Buatan. Banjir