Penerapan Konsep Water Sensitive Urban Design (WSUD) Sebagai Solusi Alternatif Pengendalian Banjir Di Kawasan Permukiman Kelurahan Kapuk
Urbanisasi yang terus berkembang di wilayah perkotaan menyebabkan berkurangnya area resapan dan meningkatkan potensi banjir. Sistem drainase konvensional tidak mampu menampung limpasan air hujan, sehingga diperlukan pendekatan alternatif yang berkelanjutan seperti Water Sensitive Urban Design (WSUD). Penelitian ini bertujuan untuk merancang elemen WSUD yang sesuai dengan karakteristik wilayah Kelurahan Kapuk melalui tahapan analisis kondisi fisik dan persepsi stakeholder menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil analisis fisik menunjukkan kawasan didominasi permukiman padat dengan minimnya ruang terbuka hijau, serta lima elemen WSUD yang belum tersedia, terutama pada area streetscape dan detensi jalan. Analisis AHP menunjukkan prioritas tertinggi pada strip penyangga, disusul zona penyangga, detensi jalan, dan detensi lokal. Sintesis dari kedua analisis tersebut menghasilkan rekomendasi desain WSUD berupa parit bioretensi dan cekungan bioretensi yang diharapkan dapat mengurangi genangan air dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2506180031
Keyword
Pengendalian Banjir WSUD Area Resapan