EVALUASI NERACA AIR DAERAH IRIGASI SEKAMPUNG BATANGHARI DESA GIRIKLOPOMULYO LAMPUNG TIMUR
Distribusi air irigasi yang optimal sangat penting dalam mendukung keberhasilan pertanian, terutama di wilayah yang bergantung pada suplai air dari saluran irigasi. Pada Desa Giriklopomulyo, air tidak mengalir ke lahan pertanian yang diduga disebabkan oleh elevasi dasar pintu air yang terlalu tinggi, sehingga menghambat aliran air ke lahan. Untuk mengetahui penyebab utama permasalahan tersebut, dilakukan analisis keseimbangan air yang melibatkan perbandingan antara ketersediaan air dan kebutuhan air. Analisis ketersediaan dilakukan menggunakan metode Weibull berdasarkan data debit tahun 2005 hingga 2024 dari Feeder Canal I. Debit tersebut dikurangi dengan alokasi air ke lahan sebelum mencapai pintu air, yaitu KBH.15, KBH.15A, dan KBH.16. Selanjutnya, dilakukan estimasi kedalaman air (TMA) untuk mengetahui apakah tingginya elevasi dasar pintu menjadi faktor penghambat utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada bulan Januari hingga pertengahan Mei, kondisi keseimbangan air berada dalam keadaan surplus, dengan nilai tertinggi mencapai 12,695 m³/s pada April setengah bulan pertama. Namun, mulai pertengahan Mei hingga Desember terjadi defisit, di mana debit ketersediaan tidak mencukupi kebutuhan irigasi. Dalam kondisi tersebut, kedalaman air tidak mencapai elevasi dasar pintu, sehingga aliran tidak dapat masuk dan suplai air ke lahan tidak tercukupi. Dengan demikian, ketidakseimbangan antara debit ketersediaan dan kebutuhan air menjadi penyebab utama terhambatnya distribusi air. Ketika debit ketersediaan tidak dapat memenuhi kebutuhan air di lahan menyebabkan kedalaman air tidak mampu mencapai elevasi dasar pintu, sehingga terhambatnya air untuk mengalir.
URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2507160061
Keyword
Irigasi Keseimbangan air Pintu air Kedalaman air Debit andalan