(0721) 8030188    [email protected]   

Analisis Kebutuhan Air Irigasi Ddengan Menggunakan Software CROPWAT Terhadap Daerah Irigasi Sangkir Garagahan, Lubuk Basung, Kab. Agam, Sumatera Barat


Provinsi Sumatera Barat salah satu penghasil padi terbesar di Indonesia, namun Kabupaten Agam mengalami penurunan produksi padi. Salah satu penyebabnya adalah masalah kekeringan, seperti yang terjadi di DI Sangkir Garagahan, petani melaporkan kekeringan pada tahun 2021 akibat berkurangnya debit sumber air. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan air, keseimbangan air, dan mengusulkan optimasi alternatif untuk mengatasi defisit air. Metode penelitian meliputi perhitungan kebutuhan air tanaman dengan CROPWAT berdasarkan pola tanam padi-padi-palawija, serta analisis ketersediaan dan keseimbangan air. Hasil menunjukkan bahwa kebutuhan air tertinggi terjadi pada Januari dekade 3 (27,56 mm/hari), sedangkan terendah pada September dekade 1 dan 2 (0,77 mm/hari). Analisis keseimbangan air mengungkapkan defisit pada Mei (-0,401 m³/s), Juni (-0,010 m³/s), dan Juli (-0,063 m³/s). Untuk mengatasi defisit, diusulkan tiga alternatif optimasi: (1) mengubah pola tanam MT 2 dari padi-padi-palawija menjadi padi-palawija-palawija, yang menghasilkan surplus air; (2) mengurangi luas irigasi dari 496 ha menjadi 190 ha dengan pola tanam eksisting; dan (3) mengurangi luas irigasi menjadi 197 ha dengan pola tanam padi-palawija-padi. Alternatif pertama dinilai paling efektif karena mampu menyeimbangkan ketersediaan air tanpa mengurangi luas lahan secara signifikan.

URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2507170011

Keyword
Kebutuhan air irigasi CROPWAT Keseimbangan air Optimasi DI Sangkir Garagahan