(0721) 8030188    [email protected]   

Penurunan Kadar Pencemar Limbah Rumah Potong Hewan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Sistem Batch


Elektrokoagulasi sistem batch efektif digunakan untuk menurunkan kadar pencemar limbah rumah potong hewan (RPH). Karakteristik awal limbah RPH menunjukkan kadar Chemical Oxygen Demand (COD) sebesar 1635 mg/L, Total Suspended Solid (TSS) 636 mg/L, dan minyak-lemak 51,38 mg/L, yang semuanya melebihi baku mutu berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014. Penelitian ini memvariasikan tegangan (10, 15, dan 20 Volt) dan waktu kontak (60, 75, dan 90 menit) menggunakan elektroda aluminium berukuran 30×15 cm sebanyak 3 pasang dengan jarak 2 cm. Hasil optimal untuk penurunan COD adalah 87,8% pada tegangan 15 Volt selama 75 menit, menurunkan kadar COD menjadi 199,5 mg/L. Penurunan TSS mencapai 92,8% pada tegangan 15 Volt selama 75 menit, dengan kadar akhir 46 mg/L. Sementara itu, penurunan minyak dan lemak tertinggi adalah 71,7% pada tegangan 15 Volt selama 75 menit, menghasilkan kadar akhir 14,6 mg/L. Peningkatan pH selama proses elektrokoagulasi ke arah netral hingga basa (mendekati 7 hingga 8,33) mendukung pembentukan flok logam hidroksida yang efektif dalam menjaring zat organik. Tegangan dan waktu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan over- coagulation dan redistribusi flok, sehingga menurunkan efektivitas. Selain itu, peningkatan pH limbah dari 6,26 menjadi 8,26 selama proses juga memengaruhi kestabilan flok. Elektrokoagulasi batch terbukti efektif, namun pengendalian parameter operasional sangat penting untuk mencegah efek negatif seperti redistribusi flok dan kenaikan pH berlebihan.

URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2507240121

Keyword
Limbah RPH Elektrokoagulasi COD Minyak dan Lemak TSS