Transformasi Tipologi Wilayah Peri-Urban Kawasan Metropolitan Jabodetabek (Studi Kasus : Kabupaten Bogor)
Fenomena urbanisasi yang masif di kawasan metropolitan Jabodetabek
telah mendorong terjadinya ekspansi perkotaan ke wilayah perdesaan
sekitarnya, membentuk area transisi yang dikenal sebagai wilayah peri
urban. Kabupaten Bogor, sebagai salah satu wilayah penyangga
(hinterland) Kota Bogor, mengalami transformasi spasial yang
signifikan dalam satu dekade terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi dan menganalisis transformasi tipologi wilayah peri
urban Kabupaten Bogor berdasarkan aspek fisik, sosial, dan ekonomi,
serta mengklasifikasikan wilayah tersebut ke dalam tiga kategori: Peri
Urban Primer, Peri-Urban Sekunder, dan Rural Peri-Urban.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif dengan metode
kuantitatif melalui teknik skoring dan analisis spasial overlay. Data
yang digunakan merupakan data sekunder tahun 2013 dan 2023.
Terdapat tujuh variabel utama dalam analisis ini, meliputi penggunaan
lahan pertanian, rasio sarana kesehatan, rasio sarana pendidikan,
kepadatan penduduk, tingkat literasi, heterogenitas penduduk, dan hasil
panen desa. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan wilayah
dengan karakteristik urban (Peri-Urban Primer) dan penurunan
signifikan pada wilayah dengan karakteristik campuran dan agraris.
Transformasi ini mencerminkan pola urbanisasi yang tidak merata, di
mana kedekatan dengan pusat kota dan infrastruktur transportasi
memainkan peran penting dalam percepatan perubahan tipologi
wilayah.
Hasil klasifikasi ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi perumusan
kebijakan tata ruang yang adaptif terhadap dinamika spasial dan sosial
ekonomi wilayah peri-urban di Kabupaten Bogor serta kawasan
Jabodetabek secara umum.
URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2507270016
Keyword
Peri-Urban Transformasi Wilayah Klasifikasi Tipologi Kabupaten Bogor Jabodetabek