PEMETAAN KARAKTERISTIK TANAH DI KECAMATAN
RAJABASA BAGIAN SELATAN MENGGUNAKAN METODE
HORIZONTAL TO VERTICAL SPECTRAL RATIO (HVSR)
UNTUK EVALUASI RISIKO SEISMIK
Telah dilakukan pengukuran mikrotremor di Kecamatan Rajabasa
Bagian Selatan, Kota Bandar Lampung, yang bertujuan untuk
mengetahui tingkat kerentanan seismik wilayah terhadap potensi
dampak guncangan gempa bumi. Penelitian ini dilakukan untuk
menganalisis karakteristik tanah berdasarkan parameter frekuensi
natural (f₀), faktor amplifikasi (A₀), indeks kerentanan seismik (Kg),
serta kecepatan gelombang geser hingga kedalaman 30 meter (Vs₃₀).
Data diperoleh dari pengukuran mikrotremor tiga komponen pada 34
titik pengamatan dengan jarak antar titik sekitar 450 meter. Metode
analisis yang digunakan adalah Horizontal to Vertical Spectral Ratio
(HVSR). Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai frekuensi natural
(f₀) berada pada rentang 0,66–20,6 Hz, di mana frekuensi rendah (< 1> 6 Hz) menunjukkan sedimen tipis
dengan batuan dasar dangkal. Nilai faktor amplifikasi (A₀) berkisar
antara 1,7–7,5 dan terbagi ke dalam zona amplifikasi rendah, sedang,
dan tinggi, dengan nilai tinggi umumnya ditemukan pada litologi
vulkanik muda yang lebih rentan terhadap penguatan gelombang
gempa. Nilai indeks kerentanan seismik (Kg) berkisar antara 0,306-18,959, di mana nilai rendah menunjukkan kondisi batuan keras yang
stabil, sedangkan nilai tinggi menunjukkan tanah lunak yang lebih
rawan terhadap guncangan gempa. Nilai Vs₃₀ yang diperoleh berada
pada rentang 188,26–1.079,80 m/s, yang menggambarkan variasi
litologi dari tanah sedang, tanah sangat padat, batuan lunak, hingga
batuan keras. Daerah dengan nilai Vs₃₀ rendah memiliki tingkat
kerentanan lebih tinggi terhadap amplifikasi gempa, sedangkan
wilayah dengan Vs₃₀ tinggi cenderung lebih stabil secara seismik.
URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2508260003
Keyword
Mikrotremor Frekuensi natural (f₀) Faktor amplifikasi (A₀) Indeks kerentanan seismik (Kg) Kecepatan gelombang geser (Vs₃₀)