Analisis Energi Masukan dan Keluaran pada Budidaya Pertanian Jagunng (Zea Mays) Di Desa Bangunsari Kecamatan Tanjung Sari Lampung Selatan
Budidaya jagung (Zea mays) di Lampung memegang peranan krusial dalam perekonomian lokal dan ketahanan pangan nasional, namun memerlukan masukan energi yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis energi masukan dan keluaran pada budidaya jagung di Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Sari, Lampung Selatan, serta mengidentifikasi potensi penghematan energi melalui pengembangan biosistem pertanian. Metode penelitian meliputi pengumpulan data primer terkait aktivitas produksi jagung, mulai dari pengolahan lahan hingga panen, selama periode Mei hingga Agustus. Data yang dikumpulkan mencakup tenaga kerja, konsumsi bahan bakar, penggunaan pupuk dan pestisida, serta alat dan mesin pertanian. Analisis energi dilakukan dengan menghitung total energi masukan (HE, FUELEN, MACHEN, FTE, PE, dan energi benih) dan energi keluaran (jagung pipil dan biomassa lainnya) menggunakan persamaan yang relevan. Selanjutnya, keragaan penggunaan energi dinilai berdasarkan rasio energi (ER), produktivitas energi (EP), intensitas energi (EI), dan energi neto (EN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa total energi masukan dari budidaya jagung pada lahan 2 hektar adalah 34.320,58 MJ/Ha, sedangkan energi keluaran mencapai 139.584,2 MJ/Ha. Sistem budidaya jagung ini menghasilkan efisiensi energi dengan rasio output/input sebesar 4,42. Komponen energi dominan berasal dari bahan bakar (53,95%) dan pupuk (38,69%), dengan tahapan pengolahan lahan dan pemupukan sebagai penyerap energi terbesar. Produktivitas energi tercatat 0,59 kg/MJ, intensitas energi 1,69 MJ/kg, dan energi neto 108.060,84 GJ/ha, menunjukkan sistem yang produktif dan efisien. Potensi penghematan energi dapat dicapai melalui penerapan teknik konservasi olah tanah seperti minimum tillage untuk mengurangi konsumsi bahan bakar, serta penggunaan pupuk organik atau teknik pemupukan presisi untuk menekan kebutuhan pupuk kimia. Pengembangan teknologi pertanian presisi dan pengelolaan hama terpadu (IPM) juga disarankan untuk meningkatkan efisiensi energi dan keberlanjutan budidaya jagung. Dengan demikian, optimalisasi penggunaan energi dapat meningkatkan profitabilitas dan keberlanjutan pertanian jagung di wilayah ini.
URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2509110052
Keyword
Energi Budidaya Jagung Produksi Jagung Efisiens Energy Corn Cultivation Corn Production Energy