(0721) 8030188    [email protected]   

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN PERMASALAHAN MUD PUMPING PADA SLEEPER DI JALUR KERETA API TANJUNG KARANG – REJOSARI (Study kasus DIVRE IV Tanjung Karang)


ABSTRAK ANALISIS KARAKTERISTIK DAN PERMASALAHAN MUD PUMPING PADA SLEEPER DI JALUR KERETA API TANJUNG KARANG – REJOSARI (Study Kasus Divre IV Tanjung Karang) Oleh ROY JONES LUMBAN SIANTAR NIM. 121460117 Program Studi Teknik Perkeretaapian Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan Penelitian ini mengkaji pengaruh mud pumping terhadap kestabilan jalur dan kerusakan sleeper pada segmen jalur kereta api Tanjung Karang–Rejosari (DIVRE IV Tanjung Karang). Jalur kelas I lebar 1.067 mm dengan passing tonnage 82.883,21 ton/tahun, menggunakan sleeper beton monoblok tipe K-550 (PT Bina Sarana Dirgantara) dengan modulus elastisitas 150.093,30 kg/cm² dan tegangan izin 210 kg/cm². Mud pumping adalah naiknya air lumpur ke permukaan ballast akibat beban berulang kereta api mengakibatkan penggenangan pada rongga ballast yang mempengaruhi kontinuitas distribusi beban sleeper yang bergantung pada prategangan awal dan tegangan efektif. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan mud pumping dengan penurunan kestabilan jalur kereta api dan kerusakan sleeper serta mengembangkan prosedur perawatan berbasis alat dynamic cone penetrometer/Densometer. Pengukuran lapangan dilaksanakan pada Km 13+8/9, Km 14+2/3, Km 25+2/3, dan Km 28+5/6 dengan parameter RC (DCP index), CBR (kepadatan tanah,rumus Kleyn, 1975), dan Evd (modulus deformasi dinamis). Hasil pengukuran menunjukkan pada Km 13+8/9 RC 52,27 kN/m, CBR 19,86%, Evd 119 MN/m². Pada Km 14+2/3 RC 44,23 kN/m, CBR 16,03%, Evd 103,9 MN/m² kemudian Km 25+2/3 RC 14,37 kN/m, CBR 3,85%, Evd 41,6 MN/m² dan terakhir pada Km 28+5/6 RC 57,50 kN/m, CBR 22,39%, Evd 128 MN/m². Dengan ambang batas aman yang digunakan (RC 8–15 MPa, Evd 26–40 MN/m², CBR 15–24%), beberapa segmen menunjukkan kondisi kritis yang mengindikasikan penurunan kepadatan dan stabilitas ballast. Perhitungan menggabungkan pengolahan data DCP, perhitungan CBR, dan modulus dinamis beban kereta api dari beberapa jurnal penelitan untuk menentukan nilai prioritas perawatan. Rekomendasi solusi mencakup pemasangan geotekstil woven, penggantian material ballast pada segmen terdampak, serta penerapan pemantauan berkala dengan alat dynamic cone penetrometer /Densometer untuk mencari nilai toleransi mud pumping dan memperpanjang umur layanan infrastruktur jalur kereta api Tanjung Karang - Rejosari. Kata Kunci: Kestabilan jalur kereta api, Sleeper dan Mud pumping.

URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2509160089

Keyword
kereta api Kestabilan jalur kereta api Sleeper Mud pumping