Analisis Perbandingan Daya Dukung Aksial Tekan Tiang Bor dengan Metode Empiris dan Metode Uji Beban Statik
Perencanaan fondasi tiang bor bergantung pada perhitungan daya dukung aksial tekan melalui dua pendekatan, yaitu metode empiris dan pengujian langsung di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kedua pendekatan dan mengevaluasi keandalan metode empiris dalam memperkirakan daya dukung tiang berdasarkan hasil uji lapangan pada 10 data pengujian. Perhitungan empiris pada penelitian ini menggunakan metode Meyerhof, Reese & Wright, dan O’Niel & Reese, sedangkan interpretasi data static loading test (SLT) menggunakan metode Davisson, Chin, dan Marzukiewicz. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa metode Reese & Wright dan Meyerhof memberikan nilai daya dukung yang lebih besar, sedangkan metode O’Neill & Reese bersifat konservatif. Pada interpretasi SLT, metode Chin cenderung memberikan nilai daya dukung lebih tinggi dibandingkan dengan metode hasil interprestasi SLT yang lain. Secara umum, nilai daya dukung metode empiris lebih kecil dibandingkan dengan interpretasi SLT. Nilai koefisien korelasi (r) yang berkisar antara 0,6 sampai 0,9 mengindikasikan bahwa metode empiris memiliki hubungan yang signifikan dan cukup baik dengan hasil SLT dalam memperkirakan daya dukung tanah. Pada metode empiris dihasilkan nilai daya dukung yang memiliki kesesuaian tertinggi dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,853 yaitu pada metode O’Niel & Reese, sedangkan nilai daya dukung dengan kesesuaian terendah yaitu pada metode Reese & Wright dengan nilai R2 sebesar 0,47. Meskipun demikian, hasil variasi antar metode menunjukkan bahwa pendekatan empiris belum dapat sepenuhnya menggantikan uji lapangan. Oleh karena itu, dalam perencanaan fondasi tiang bor, pengujian langsung tetap diperlukan untuk memperoleh hasil yang lebih akurat.
URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2509180024
Keyword
tiang bor daya dukung aksial tekan static loading test