(0721) 8030188    [email protected]   

Ekstraksi Fitur Audio untuk Identifikasi Sinyal Suara Kecenderungan Sinusitis dan Non-Sinusitis Menggunakan MFCC, Spectrogram, Spectral Features, dan Wavelet Transform


Minimnya penggunaan metode invasif dalam penelitian sinusitis menjadi latar belakang utama studi ini. Penelitian ini membandingkan empat teknik ekstraksi fitur audio—Mel-Frequency Cepstral Coefficients (MFCC), Spectrogram, Spectral Features, dan Wavelet Transform—untuk membedakan sinyal suara kecenderungan sinusitis dan non-sinusitis. Data suara dalam format .wav diproses melalui tahapan resampling, normalisasi, dan bandpass filtering (300–3400 Hz). Hasil analisis menunjukkan bahwa sinyal kecenderungan sinusitis cenderung memiliki energi spektrum yang lebih tinggi, dominasi energi pada koefisien MFCC awal (ke-1 hingga ke-5), spectral rolloff rata-rata lebih besar, serta puncak energi yang terkonsentrasi pada frekuensi menengah (3000–7000 Hz) pada awal sinyal. Sebaliknya, sinyal non- sinusitis memperlihatkan distribusi energi yang lebih merata pada koefisien MFCC menengah, frekuensi dominan lebih tinggi, pitch dan formant yang berfluktuasi, serta pola spektral yang lebih kompleks dan dinamis sepanjang durasi sinyal. Uji Shapiro–Wilk menunjukkan bahwa sekitar 65% fitur tidak berdistribusi normal, sehingga digunakan uji statistik non-parametrik Mann–Whitney U Test untuk menguji perbedaan antar kelompok. Hasil pengujian mengidentifikasi empat fitur signifikan sebagai parameter pembeda, yaitu MFCC koefisien ke- 6, frekuensi dominan Spectrogram, Spectral Centroid, dan Spectral Rolloff. Kombinasi fitur-fitur ini, bersama MFCC sebagai metode ekstraksi utama, terbukti efektif dalam membedakan sinyal suara kecenderungan sinusitis dan non-sinusitis, serta berpotensi menjadi dasar pengembangan sistem klasifikasi otomatis untuk diagnosis awal berbasis suara pernapasan.

URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2509190078

Keyword
Ekstraksi Fitur MFCC Non-sinusitis Sinusitis Analisis Suara