ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK IKAN TONGKOL DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI LEMPASING, BANDAR LAMPUNG
Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lempasing merupakan pusat pendaratan hasil perikanan tangkap yang terletak di Kota Bandar Lampung. Ikan segar merupakan komoditas perishable sehingga alur rantai pasok yang panjang berpotensi menyebabkan terjadinya penurunan kualitas sehingga rentan terhadap berbagai risiko. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi struktur rantai pasok, menganalisis risiko yang terjadi pada setiap tier dan memberikan usulan mitigasi risiko prioritas. Pengumpulan data dilakukan dengan in-depth interview kepada 30 responden. Metode analisis risiko pada penelitian dilakukan menggunakan metode Rapid Agricultural Supply Chain Risk Assessment (RapAgRisk). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua alur rantai pasok ikan tongkol yang terdiri dari empat tier yaitu nelayan, pengepul, pengecer, dan konsumen. Risiko pada rantai pasok ikan tongkol terdiri dari 27 risiko dengan tingkat kerentanan terletak pada kategori highly vulnerable hingga limited vulnerability. Usulan mitigasi diberikan pada 7 risiko dengan kategori highly vulnerable, moderate vulnerability, dan low vulnerability. Usulan mitigasi risiko diberikan untuk menjaga kualitas dan kuantitas ikan tongkol dari hulu hingga hilir. Usulan mitigasi untuk meminimalisir penurunan mutu ikan tongkol dilakukan dengan menyimpan ikan pada suhu maksimal 4 °C untuk menghambat pembentukan histamin. Usulan mitigasi risiko membutuhkan keterlibatan berbagai pihak, termasuk pemerintah, untuk mengimplementasikan sosialisasi, pendampingan, dan evaluasi berkelanjutan terhadap industri dan masyarakat di sekitar wilayah perairan.
URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2509220084
Keyword
Analisis Risiko Ikan Tongkol Mitigasi Risiko Rantai Pasok RapAgRisk