Studi Asteroseismologi dalam Penurunan Parameter Fisis Bintang dan Identifikasi Mode Vibrasi Dominan pada Osilator Mirip MatahariNurul Padilah / Ridlo Wahyudi Wibowo, S.Si., M.Si., M.Sc / Undergraduate Thesis, 2023Asteroseismologi digunakan untuk mempelajari informasi yang terdapat di interior bintang dengan mengukur frekuensi natural saat bintang mengalami vibrasi. Pada tugas akhir ini dilakukan penurunan massa dan radius bintang serta identifikasi mode vibrasi dominan untuk osilator mirip Matahari. Bi... |
Analisis Efek Coronal Mass Ejection (CME) Geoefektif terhadap Ionosfer di Ekuator berdasarkan Kandungan Elektron dan Disturbanced Storm Time IndexJulia Citra / Alka Budi Wahidin, S.Si., M.Si / Undergraduate Thesis, 2024Analisis Efek Coronal Mass Ejection (CME) Geoefektif terhadap Ionosfer di Ekuator berdasarkan Kandungan Elektron dan Disturanced Storm Time Index Julia Citra (119290007) Alka Budi Wahidin, S.Si., M.Si. dan Ajeng Utari Siti Saodah, S.Si., M.Si ABSTRAK Pada 6 September 2017 telah terjadi ... |
Determinan Matriks Ketetanggaan dari Graf Matahari dan Graf PrismaArsy Aliffia / Dr. Sri Efrinita Irwan, S.Si., M.Si. / Matematika, 2024Graf matahari dengan n≥3 yang dinotasikan dengan S_n adalah graf yang dibentuk dari suatu graf lingkaran C_n dimana setiap simpul pada graf lingkaran tersebut diberi tambahan satu simpul berderajat satu sehingga setiap simpul pada graf matahari memiliki derajat tiga, kecuali pada simpul ujung-ujun... |
Korelasi Jumlah Bintik Matahari dan Kejadian Coronal Mass Ejection (CME) Terhadap Anomali Temperatur Rata-rata Permukaan Bumi Pada Siklus 24 MatahariRayhan Rizki Haryono / Achmad Zainur Rozzykin, S.Si., M.Si. / Undergraduate Thesis, 2024Matahari adalah bintang yang menjadi pusat dari Tata Surya dan juga sebagai sumber energi utama bagi kehidupan di Bumi. Matahari memiliki perubahan pada permukaannya yang dikenal sebagai aktivitas Matahari. Aktivitas Matahari menyebabkan terjadinya beberapa fenomena seperti bintik Matahari dan Coron... |
Analisis Pergerakan Bintik Matahari Individu pada Daerah Aktif 11263 Ketika Peristiwa Flare Kelas X6,9 pada 9 Agustus 2011Loria Oktaviane / Achmad Zainur Rozzykin, S.Si., M.Si. / Undergraduate Thesis, 2024Bintik Matahari adalah fitur penting pada Matahari yang terjadi karena adanya fluks magnetik kuat yang muncul ke permukaan Matahari. Bintik Matahari ditandai dengan daerah gelap di lapisan fotosfer Matahari sebagai representasi daerah aktif. Aktivitas bintik Matahari menyebabkan perubahan pada perge... |
ANALISIS UJI KINERJA PANEL SURYA TIPE MONOKRISTALIN 100 WP PADA ALAT SOLARISRuska Rahmat Wahyudi / Dr. Suratin Nafisah, S.Si.,M.Sc. / Student Dissertations and Theses, 2024Energi listrik adalah sumber utama dalam kehidupan, dengan adanya listrik dapat mempermudah kehidupan. Kebutuhan pada listrik mendorong adanya perkembangan pada sumber utama untuk menghasilkan listrik karena bertolak belakang dengan tersedianya bahan bakar fosil yang ada di bumi. Pengembangan akan... |
Korelasi Luas Lubang Korona Geoefektif Terhadap Kecepatan Angin Matahari Selama Aktivitas Minimum Matahari Pada Siklus 24 dan 25Elsa Claudia Sidabutar / Alka Budi Wahidin S.Si., M.Si. / Student Dissertations and Theses, 2024Siklus Matahari ke-24 dimulai dari tahun 2008 hingga tahun 2019, dan siklus Matahari ke-25 dimulai dari tahun 2019. Penelitian ini mempelajari tentang korelasi antara luas lubang korona dengan peningkatan kecepatan angin Matahari pada saat siklus minimum Matahari 24 dan 25, yaitu pada tahun 20... |
Korelasi Luas Lubang Korona Geoefektif Terhadap Kecepatan Angin Matahari Selama Aktivitas Minimum Matahari Pada Siklus 24 dan 25Elsa Claudia Sidabutar / Alka Budi Wahidin S.Si., M.Si. / Student Dissertations and Theses, 2024Siklus Matahari ke-24 dimulai dari tahun 2008 hingga tahun 2019, dan siklus Matahari ke-25 dimulai dari tahun 2019. Penelitian ini mempelajari tentang korelasi antara luas lubang korona dengan peningkatan kecepatan angin Matahari pada saat siklus minimum Matahari 24 dan 25, yaitu pada tahun 20... |
Korelasi Luas Lubang Korona Geoefektif Terhadap Kecepatan Angin Matahari Selama Aktivitas Minimum Matahari Pada Siklus 24 dan 25Elsa Claudia Sidabutar / Alka Budi Wahidin S.Si., M.Si. / Student Dissertations and Theses, 2024Siklus Matahari ke-24 dimulai dari tahun 2008 hingga tahun 2019, dan siklus Matahari ke-25 dimulai dari tahun 2019. Penelitian ini mempelajari tentang korelasi antara luas lubang korona dengan peningkatan kecepatan angin Matahari pada saat siklus minimum Matahari 24 dan 25, yaitu pada tahun 20... |
OPTIMASI KINERJA SOLAR TRACKER SUMBU HORIZONTAL DENGAN ALGORITMA HYBRID (LDR Based dan Time Based)NATHANEL SITOMPUL / Ilham Dwi Arirohman, S.T., M.Eng. / Undergraduate Thesis, 2024Dalam sebuah sistem PLTS, energi didapatkan sangatlah sensitif dengan intensitas cahaya matahari yang didapatkan panel, selain itu juga matahari tidak tersedia sepanjang hari yang mengharuskan panel untuk mendapat sebanyak mungkin cahaya matahari sebelum matahari terbenam, oleh karena itu apabi... |
Studi Kondisi Antariksa di Orbit Satelit LAPAN-A1, A2, dan A3 Menjelang Puncak Aktivitas Matahari Siklus 25 Menggunakan Simulasi SPENVISAnanda Jihan Assyifa / Alfiah Rizky Diana Putri, S.T., M.Eng. / Student Dissertations and Theses, 2024Cuaca antariksa sangat dipengaruhi oleh aktivitas Matahari, terutama dalam siklus Matahari yang berlangsung selama 11 tahun. Puncak siklus Matahari ke 25 diperkirakan terjadi pada tahun 2024-2025. Energi yang dipancarkan oleh Matahari berupa radiasi elektromagnetik dan partikel bermuatan yang dapat ... |
PHYTOMINING MINERAL KRITIS SENG (Zn) DAN MANGAN (Mn) DARI TANAH TERCEMAR MENGGUNAKAN TANAMAN BUNGA MATAHARI (HELIANTHUS ANNUUS L)Ajeng Permata Bintang / Yudha Gusti Wibowo, S.T., M.Si. / Teknik Pertambangan, 2024Kegiatan industri diindonesia terus mengalami perkembangan pesat, salah satunya adalah kegiatan pertambangan. Kegiatan pertambangan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu bahan galian dan akan menimbulkan limbah yang dapat menyebabkan pencemaran tanah. Perlu dilakukan tindakan untuk ... |
STUDI PHYTOMINING MINERAL KRITIS TEMBAGA (Cu) DAN BESI (Fe) DARI TANAH TERCEMAR MENGGUNAKAN BUNGA MATAHARI (HELIANTHUS ANNUUS L.)Abdul Hafizh Nurli Putra / Yudha Gusti Wibowo, S.T., M.Si. / Teknik Pertambangan, 2024Pencemaran tanah akibat industri pertambangan seringkali mengandung mineral – mineral kritis seperti tembaga (Cu) dan besi (Fe). Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk memperoleh mineral kritis pada tanah yang berkadar rendah yaitu dengan metode phytomining. Phytomining merupakan metode p... |
ANALISIS TEKNOEKONOMI DAN EMISI KARBON PADA PENINGKATAN KAPASITAS PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) ATAP SISTEM ON-GRID DI PT. SUMBER ALFARIYA TRIJAYA Tbk (ALFAMART) CABANG LAMPUNGRoni Yahya Wibawanto Mashuri / Ilham Dwi Arirohman, S.T., M.Eng. / Teknik Sistem Energi, 2025Penelitian ini meninjau kelayakan teknoekonomi dan emisi karbon dari peningkatan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap. Metode penelitian yang digunakan adalah simulasi menggunakan software PVsyst dan analisis biaya- manfaat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kapasita... |
Analisis Keterkaitan Aktivitas Erupsi Filamen Matahari Dengan Kejadian Badai Geomagnetik Tahun 2019-2024NAWANG DINDA PRATIWI / Achmad Zainur Rozzykin, S.Si., M.Si. / Sains Atmosfer dan Keplanetan, 2025Penelitian ini mengkaji keterkaitan antara aktivitas erupsi filamen Matahari dengan kejadian badai geomagnetik, serta menganalisis karakteristik berbagai jenis filamen, yaitu filamen daerah aktif, semi aktif, dan tenang. Analisis dilakukan dengan pendekatan deskriptif analitik. Waktu kejadian filame... |
Analisis Keterkaitan Aktivitas Erupsi Filamen Matahari Dengan Kejadian Badai Geomagnetik Tahun 2019-2024NAWANG DINDA PRATIWI / Achmad Zainur Rozzykin, S.Si., M.Si. / Sains Atmosfer dan Keplanetan, 2025Penelitian ini mengkaji keterkaitan antara aktivitas erupsi filamen Matahari dengan kejadian badai geomagnetik, serta menganalisis karakteristik berbagai jenis filamen, yaitu filamen daerah aktif, semi aktif, dan tenang. Analisis dilakukan dengan pendekatan deskriptif analitik. Waktu kejadian filame... |