Studi Aktivitas Antiinflamasi Gel SNEDDS (Self Nanoemulsifying Drug Delivery System) Bromelain Terhadap Mencit (Mus musculus L.) Galur ddY Jantan
Gejala inflamasi pada osteoartritis (OA) umumnya diobati dengan obat
antiinflamasi non-steroid (AINS), namun berisiko menimbulkan efek samping pada
saluran pencernaan. Bromelain sebagai agen antiinflamasi alami memiliki
kelemahan berupa kelarutan rendah dan stabilitas yang kurang optimal dalam
sediaan oral. Bromelain diformulasikan dalam Self-Nanoemulsifying Drug
Delivery System (SNEDDS) untuk meningkatkan kelarutan dan stabilitas dari
bromelain. Formulasi SNEDDS bromelain dibuat dalam bentuk sediaan gel agar
memudahkan pengaplikasian secara topikal. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi
sifat fisikokimia, stabilitas, dan aktivitas antiinflamasi gel SNEDDS bromelain
secara in vivo. Formulasi SNEDDS terdiri dari minyak biji alpukat, Tween 80, dan
PEG 400 (1:6:3), menghasilkan nilai transmitan 100%, ukuran partikel 22,13 nm,
indeks polidispersitas 0,61, dan zeta potential -41,5 mV. SNEDDS dibuat menjadi
gel dengan konsentrasi bromelain 1% (F1), 2% (F2), dan 3% (F3) menunjukkan
hasil organoleptik yang baik (warna jernih kekuningan, tekstur halus, aroma khas
bromelain), homogenitas yang seragam, pH 6,44–6,49, daya sebar 6,1–6,6 cm, dan
viskositas 2596–3814 mPas. Hasil uji stabilitas menunjukkan perubahan viskositas
signifikan pada F3. Hasil uji antiinflamasi pada model karagenan menunjukkan
hasil F3 memiliki aktivitas antiinflamasi sebesar 91%, mendekati kontrol positif
diklofenak 92,75%.
URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2409270091
Keyword
Antiinflamasi Gel SNEDDS Bromelain