Penggunaan Spektroskopi Fluorspekensnsi Berbasis LED dan Kemometrika untuk Studi Pengoplosan Kopi Bubuk Arabika Lampung Barat
Kopi arabika merupakan salah satu jenis kopi spesialti yang berasal dari dataran tinggi antara 1000-2100 mdpl, semakin tinggi pertumbuhannya maka, akan semakin baik dari segi citarasa yang dihasilkan oleh biji kopi arabika. Di daerah Lampung Barat harga jual kopi arabika lebih mahal dibandingkan dengan kopi jenis lainnya, karena memiliki perbedaan kualitas dan citarasa yang dihasilkan dari kopi arabika. Oleh karena itu kopi arabika menjadi indikasi adanya pemalsuan dengan mencampurkan kopi arabika dengan kedelai. Adapun penelitian ini menggunakan sampel kopi bubuk arabika Lampung Barat dengan naama sampel kopi bubuk arabika Lampung Barat murni (ALB) dan kopi bubuk arabika Lampung Barat campuran kedelai dengan presentaase 10% (ALBK10), 20% (ALBK20), 30% (ALBK30), 40% (ALBK40), dan 50% (ALBK50) yang dilakukan pengukuran data spektra fluoresensi sebanyak 1 gram sampel kopi bubuk murni/campuran pada 50 sampel murni dan 100 sampel campuran dengan masing-masing campuran 20 sampel/presentase. Pengulangaan dengan setiap pengukuran dilakukaan capture sebanyak 2 kali dengaan label A dan B. Spektroskopi fluoresensi portabel merupakan teknologi terbaru yang dinilai lebih akurat untuk mengidentifikasi keaslian dan mengklasifikasikan perbedaan kopi bubuk arabika murni dan campuran bubuk kedelai berdasarkan intensitas fluoresensi yang diserap oleh sampel pada rentang panjang gelombang 300-800 nm berupa data spektra yang dianalisis menggnakan metode SIMCA dengan membangun dan mengevaaluasi model diskriminasi menggunakan aplikasi The Unscrabler 10.4 dan Microsoft Excel. Analisis data spektra yang diperoleh menghasilkan pola grafik yang berbeda pada masing-masing jenis sampel, karena adanya perbedaan karakteristik dan daya serap cahaya dari nilai intensitas yang didapatkan. Grafik data spektra yang diperoleh terdapat puncak utama panjang gelombang 483 nm yang diidentifikasi adanya senyawa polifenol berupa asam kafeat (CFA) dan asam klorogenat (CGA), dan puncak kecil panjang gelombang 677 dan 722 nm yang diidentifikasi adanya keberadaan kandungan klorofil yang tidak akan bisa dihilangkan seluruhnya pada kopi. Hasil PCA yang dibangun menggunakan data original pada keseluruhan sampel diperoleh nilai PC-1 92
URI
https://repository.itera.ac.id/depan/submission/SB2507170019
Keyword
Klasifikasi Jenis Kopi Spektra Fluoresensi Nilai PC SIMCA Kopi Arabika Arabica Coffee Coffee Type Classification Fluorescence Spectra PC Value SIMCA